Rabu, 04 Maret 2009

CALEG IDEAL

Ini adalah sebuah anekdot tentang caleg ideal kita. Doni, setamat kuliah jurusan bahasa dan sastra daerah lontang-lantung tak punya pekerjaan. Dia tidak mau disebut pengangguran. Katanya, dia adalah jurnalis sekaligus aktivis LSM. Apa nama lembaganya, dia juga tidak mau menyebutkan. Kalau didesak, dia bilang "saya ini tenaga freelancer... aktivis volunteer...". Entahlah, yang jelas di kampung dia satu-satunya yang berlabel sarjana S1. Maklum, anak seorang pedagang sapi.


Belakangan poster foto-fotonya banyak terpampang di sudut-sudut jalanan. Dia menjadi calon legislatif DPRD-II. Gerilya kampanye dilakukannya dengan sangat gigih. Caleg dengan nomor urut 99 dari partai baru yang namanya samar-samar ini mengklaim sebagai "caleg ideal". Bersama itu terdengar dagangan sapi ayahnya laku keras. Mungkin ada hubungan logis ketenaran anak dengan bisnis orang tua? Belakangan terdengar ternyata sapi-sapi itu dijual dengan harga murah. Uangnya dipakai untuk membeli 'sapi-sapi ideal' yang diharapkan mampu mengangkut 'Sang Caleg Ideal' ke rumah legislatif.

Seorang pengamat politik dari kampung Doni berkomentar. "Doni ini memang caleg ideal."
Ketika dikonfirmasi lebih lanjut maksud label 'ideal' tersebut, sang pengamat tidak memberi keterangan. Mungkin yang dimaksudkan kata 'ideal' antonim dari kata 'real'...? Entahlah.....